Tuesday, December 5, 2017

Pantura Jadi Juaranya ! part 2


Apa yg sebenarnya menjadikan mereka berbondong-bondong memilih menjadi tenaga kerja Indonesia di luar negeri sana? Pertimbangan gaji yg relatif tinggi menjadi daya tarik utama menjadi seorang TKI. Sekarang untuk TKI di Korea akan menerima gaji kisaran 10-15jutaan per bulan diluar lembur. Coba kalo Mimin bantu hitung yak..


Misal dengan kontrak selama 3 tahun, dan kita hitung rata gaji per bulan di angka 15 juta. Maka 36 x 15juta = 540juta kuy ! Dipotong untuk cicilan biaya berangkat dan tetek bengek persyaratan kita ambil kasaran di angka 100juta.

Masih sisa 440 juta. Dipotong biaya hidup dan segala macamnya selama bekerja di Korea taruhlah 50jutaan. Sisa nett 390juta. Sekarang coba kalian berandai-andai saja mau apa dengan uang segitu setelah pulang menjadi TKI? Beli tanah, rumah,mobil trus cari istri atau suami dan nyaman menikmati hidup? Seperti itukah ? Uenake reeek....

Mau dikemanakan uang segitu? Potensi ekonomi yg besar sekali jika kita bisa mengatur duit itu. Untuk modal usaha tentu adalah yg paling masuk akal. Lalu apa kita punya kompetensi mengelola duit itu. Jadi berhati-hatilah dalam membelanjakan hasil keringat kita supaya berkembang menjadi sumber penghasilan.


Btw, ada yg luput dari saat saat menjadi seorang TKI di luar negeri sana. Bagaimana jika kalian punya pacar di sini, punya istri atau suami di sini, bahkan ada yg sudah punya anak yg kudu ditinggalkan selama bertahun-tahun. Pacar yg nggak kuat LDR bisa disleding sama teman atau tetangga, istri atau suami yg terlalu lama ditinggal kalo nggak kuat iman juga sama saja. Akan selingkuh pada waktunya. Iyo opo ora son...




Dan yg paling menderita adalah anak-anak. Mereka yg sejak kecil lebih kenal sama simbah-nya daripada ibunya yg jadi TKW di luar negeri. Ada tetangga Mimin, jadi TKW sejak dia masih gadis sampe sekarang udah ada anaknya yg berumur 16 tahun, masih sekolah SMP. Iya sih, dia sempat pulang, cuman pas mau nikah trus "bikin" anak. Ketika anak lahir dan suami yg kerjaannya serabutan gak tentu, terpaksa berangkat mencari nafkah lagi menjadi BMI. Kan ini Fakkk Namanya..


Memang itu pilihan yang sulit. Disatu sisi kita terus butuh biaya untuk hidup, tapi di sisi lain kalo mengandalkan pemasukan dari kerja di sini memang agak berat. Dan lagi, gaya hidup ex TKW zaman now relatif hedon. Pulang kudu bawa gagdet terbaru, anak-anaknya digelontor duit buat pengganti kasih sayang yg mereka gadaikan di negeri seberang. 





Kemarin sempat rame beredar video Bapak Zaman Now yg kudu menjadi baby sitter sementara para wanita merekalah yg bekerja mencari nafkah. Di daerah pemasok TKI, rata-rata yg mengasuh anak anak adalah para bapak dan nenek kakek. Huft..

Tapi banyak juga mantan TKI yg sukses setelah bekerja dari luar negeri. Adalah  Anis adalah ibu rumah tangga di Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar yang merupakan mantan TKI Malaysia. Setelah tidak menjadi TKW lagi dia memulai usaha dengan memproduksi olahan makanan aneka keripik dengan bekal pinjaman modal dari Bank.

Usaha yang sudah tujuh tahun berjalan ini berkembang pesat dan banyak mendatangkan keuntungan besar. Per bulan ia bisa memperoleh pendapatan di kisaran 80jutaan. Tak hanya itu, usaha ini bisa menciptakan pekerjaan bagi warga masyarakat sekitar. Saat ini ada 15 orang warga Desa Gogodeso yang bekerja di tempatnya.


Beberapa jenis makanan yang diproduksi Anis adalah aneka keripik buah seperti keripik pisang, keripik nangka, keripik ketela dan keripik usus pepaya serta olahan aneka dodol buah.

Sedangkan untuk pemasarannya meliputi kota-kota besar di Jawa Timur dan beberapa negara seperti Hongkong, Malaysia dan Singapura.

Kisah kesuksesan Anis beserta dengan produknya ini sudah dikenal luas oleh masyarakat Jawa Timur. Usahanya banyak dijadikan studi banding oleh daerah lain, baik itu Pemda atau wirausahawan. Anis pun sering diundang sebagai narasumber dalam pelatihan yang digelar oleh Pemkab Blitar. 

Nah, gitu tho gaess ceritanya, next ada 1 artikel lagi tentang Pantura Jadi Juara. Ditunggu yak ..
Salam dari Pantura !

No comments:

Post a Comment

Hai Tayo...Hai Tayo...

Hi Tayo.. Hi Tayo.. Dia bis kecil ramah Melaju , melambat, Tayo selalu senang... Yup, itulah sepenggal lirik soundtrack Tayo The L...